Berbeda dengan beberapa tingkat sebelumnya di mana kita hanya mempelajari materi-materi dasar dalam dunia trading Forex, di sini kita akan mempelajari beberapa tool yang bisa dipilih untuk dimasukkan ke dalam kotak trading tool kita.
Tak ubahnya seperti tukang bangunan... Yah, oke, kedengarannya memang tidak terlalu keren. Mari kita ubah jadi arsitek. Ehem! Tak ubahnya seperti arsitek, setiap trader harus memiliki kotak peralatan yang bisa diraih dan dibuka kapan saja, setiap kali kita memerlukannya. Jadi, saat memerlukan satu tool untuk satu situasi tertentu, kita tak perlu lari. Atau dalam kasus trading forex menggerakkan tangan kita dan membuka situs-situs tertentu, hanya untuk mencari tool yang cocok untuk situasi trading saat itu.
Kalau dalam dunia arsitek ada AutoCad, penggaris, juga maket sebagai tool. Di dalam dunia trading yang menjadi tool adalah indikator.
Semakin banyak tool yang ada di dalam kotak, semakin tinggi daya adaptasi kita terhadap situasi market yang sering berubah-ubah. Kalau kita fokus pada situasi trading tertentu, kita juga bisa memilih beberapa tool saja untuk dimasukkan ke dalam kotak trading tool kita. Menjadi ahli dalam satu hal lebih baik, dibanding sekadar bisa banyak hal tapi tak memiliki pengetahuan yang baik. Lagipula, kedengarannya keren kalau kita mengenalkan diri sebagai Mr. X, ahli Bollinger Band. Atau Profesor Y, M.A. (alias Moving Average). Ya, kan? Hehe...
Jutaan Cara Berbeda, Meraup Pip
Ada berbagai cara untuk mendapatkan pip dan di sini kita akan belajar tentang berbagai indikator, yang menjadi tool untuk kita kumpulkan ke dalam kotak kita.
Yah, kita mungkin tidak akan memerlukan semua indikator. Tapi rasanya akan lebih baik jika kita bisa membuka kotak trading tool dan menemukan apa pun alat yang kita perlukan, tanpa perlu bertanya pada tetangga? (Apalagi kalau tetangga trader kita miskin sinyal...).
Jadi, ayo, kita langsung belajar!
Sejarah Bollinger Bands
Bollinger Bands dikembangkan oleh John Bollinger. Kecewa pada Paul McCartney dan John Lennon yang menolaknya masuk sebagai anggota Beatles, Bollinger akhirnya membentuk grupnya sendiri: Bollinger Bands.
Oups! Bercanda. Haha!
Oke, kali ini kita akan serius belajar.
Bollinger Bands dikembangkan oleh John Bollinger bukan guyonan. Dia menggunakan indikator ini untuk mengukur volatilitas pasar.
Secara sederhana, indikator Bollinger Bands menunjukkan pada kita kapan pasar tidak bersuara dan kapan pasar BERISIK!. Sewaktu pasar tidak bersuara, bands berkontraksi alias mengerut. Sedangkan saat pasar BERISIK!, bands akan berekspansi atau melebar.
Perhatikan gambar di bawah ini. Grafik tersebut menunjukkan pada saat harga bergerak tenang, tak bersuara. Bands bergerak merapat. Sewaktu harga bergerak naik, bands akan melonggar.
Hanya itu saja?!
Secara sederhana memang seperti itu. Tidak ada hal yang rumit dalam Bollinger Bands. Yah... memang ada sejarah tentang Bollinger Bands, bagaimana menghitungnya, seperti apa formula matematikanya. Dan lain sebagainya.
Tapi kita tak perlu semua itu. SeputarForex merasa yang terpenting dari sebuah teori adalah bagaimana pengaplikasiannya. Karena itu, dalam pelajaran ini hanya ada pelajaran inti dan pengaplikasian Bollinger Bands ke dalam praktik trading kita.
Jangan khawatir, ini bukan berarti tidak ada penjelasan lebih jauh mengenai Bollinger Bands. Kalau penasaran dengan bagaimana sebenarnya indikator ciptaan John Bollinger ini, kita bisa klik salah satu artikel SeputarForex atau search di dalam situs SeputarForex. Ada banyak artikel yang ditulis oleh tim kami.
Pantulan Bollinger
Satu hal yang mesti kita ingat tentang Bollinger Bands bahwa harga memiliki kecenderungan untuk kembali ke tengah bands. Inilah alasan mendasar muncul istilah "Pantulan Bollinger" (Bollinger Bounce). Coba tilik grafik di bawah ini dan tebak, ke mana harga bergerak selanjutnya.
Kalau jawabannya down, selamat! Jawaban itulah yang tepat.
Seperti yang bisa kita lihat, harga kembali bergerak turun menuju bagian tengah dari bands.
Apa yang baru saja kita simak adalah Bollinger Bounce tipe klasik. Penyebab mengapa lonjakan ini terjadi adalah karena Bollinger Bands bergerak seperti level support dan resistance yang dinamis.
Semakin lama time frame kita, para bands ini akan "bermain" semakin kuat. Banyak trader telah mengembangkan sistem yang berkembang pesat pada lonjakan-lonjakan tersebut dan strategi ini sempurna bila digunakan pada saat pasar ranging dan tidak ada trend yang jelas di sana.
Nah, sekarang mari kita perhatikan bagaimana cara menggunakan Bollinger Bands ketika pasarbergerak.
Tekanan Bollinger
Istilah Tekanan Bollinger (Bollinger Squeeze) cukup menjelaskan apa maksud hal ini. Pada saat bands tertekan, biasanya ini mengisyaratkan breakout yang akan segera terjadi.
Jika candle mulai menembus di atas puncak salah satu band, maka pergerakan akan cenderung berlanjut ke atas. Jika candle mulai menembus di bawah bagian terendah band, hal ini menandakan harga akan meneruskan pergerakannya ke bawah.
Perhatikan grafik di atas. Kita bisa melihat bagaimana bands tertekan. Harga baru saja mulai menembus di atas band tertinggi. Nah, berdasarkan informasi ini, tebak ke mana harga akan bergerak selanjutnya?
Kalau jawabanmu naik, maka...Anda benar!
Inilah bagaimana tipikal Bollinger Squeeze bekerja.
Strategi ini didesain agar kita mampu menangkap pergerakan harga sedini mungkin. Memang, kejadian ini tidak terjadi tiap hari, tapi kita bisa menemukannya beberapa kali dalam seminggu jika kita memasang time fram 15 menit pada grafik.
Sumber : Disini
0 komentar:
Post a Comment