Yahoo! menduga ada campur tangan negara dalam insiden peretasan yang mengakibatkan bocornya data dan informasi pengguna. Perusahaan menyebut, peran negara bertindak sebagai pihak yang mensponsori peretas dalam membobol sistem keamanannya. Okezone
Dilansir PC World, Selasa (27/9/2016), meski begitu pihak Yahoo! masih belum mau mengungkap informasi lebih lanjut mengenai detail akun yang telah dibobol, yakni sebanyak 500 juta, dengan alasan untuk menecegah kejadian yang terulang.
"Untuk mencegah peretas dalam mempelajari metode pendeteksian, kami tidak akan membagikan detail informasinya kepada publik mengani serangan yang telah terjadi," ungkap Kepala Informasi Keamanan Yahoo!, Bob Lord. Ia hanya mengatakan akan segera memberitahukan jika terdapat keamanan yang pasti.
Sebelumnya, Yahoo! dikabarkan telah memberikan peringatan kepada penggunanya untuk segera mengganti password demi mencegah kebocoran data yang lebih luas dan parah.
Meski begitu, Yahoo! memastikan bahwa informasi yang didapatkan peretas adalah nomor telefon, nama, alamat, tanggal lahir, password, dan pertanyaan keamanan untuk masuk ke sebuah akun.
0 komentar:
Post a Comment